Langsung ke konten utama

Joyo Dipo Dan Pusaka Agung Majapahit

Joyo Dipo makamnya di samping MTs N Setono, tidak jauh dari STMJ.

Joyo Dipo sebetulnya datang ke wilayah Kerajaan Wengker bersama saudara tuanya yaitu Joyo Drono (banyak masyarakat di pedesaan Kab. ponorogo menyebut Jo Drono. Sedangakan untuk sebutan Joyo Dipo adalah Jo Dipo. Maka Wilayah tinggal Jo Dipo di sebut Japan).

Namun di ceritakan oleh masyarakat Joyo Drono memasuki alam prayangan atau alam antara.
Joyo Dipo dan kakanya Joyo Drono inilah yang membawa 3 Pusaka Agung Majapahit, atas perintah Prabu Brawijaya. Ketiga Pusaka Agung itu, harus diselamatkan kemudian diberikan kepada Putra Prabu Brawijaya. Sedangkan sebagai ciri masih putra (keturunan)  Prabu Brawjaya dia mengetahui keberadaan Pusaka tersebut, di tempat yang nyaman. Konon keberadaan pusaka itu diperkirakan sekutar Gia Sigolo golo.

Tiga Pusaka tersebut akhirnya diketahui keberadaanya oleh R. Bathara Katong. Sehingga oleh Joyo Dipo dan Joyo Drono, ketiga pusaka itupun diserahkan pada Bathara Katong sebagai Pusaka Agunng Ponorogo. Yakni, Keris Tunggul Nogo, Payung Songsong Bawana, dan Sabuk Cinde puspita, yang kini setiap malam tgl 1 Suro di Kirab dari Makam Bathara Katong di Setono hingga Paseban Agung Kabupaten Ponorogo.

Ditulis Kang Jenggo.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad Maguwan

Maguwan adalah sebuah Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sambit. Menurut Buku Sejarah Desa Desa di Ponorogo, dalam Tulisan tangan nama Desa Maguwan berasal dari kata Maguwo. Maguwo adalah salah satu dari yang cikal bakal Desa Maguwan. Konon saat wilayah tersebut masih hutan lebat, yang berani babad awal adalah 2 orang. Yakni Kyai Maguwo yang berasal dari Ngayogyakarto dan Kyai Wongso Sentiko dari Magelang. Kedua sahabat babad bersama di wilayah hutan tersebut, bersama dengan para sedulur yang nunggal keinginan untuk babad wilayah. Sebelum lokasi babadan bisa di tempati, keduanya kadang beristrihat di sebuah tempat tinggi atau bukit yang bernama Ngatas Angin. Saat itu, hutan yang di babadi mereka adalah hutan yang angker, penuh dihuni oleh mahkluk jin dan bekasakan. Sayang, sangat disayangkan ditengah babad hutan belum usai, Kyai Maguwo  jatuh sakit. Beberepa ramuan jamu telah diusahakan oleh para sedulur sedulurnya yang juga menjalani babad. Namun tak juga sembuh. Bah...