Langsung ke konten utama

Kalau Madu Kita Bawa Pulang

Ini sekedar sebuah catatan Guyonan, Tutorial menguji keaslian Madu.

Suatu ketika saya di kasih oleh Pak To, tentang cara membedakan Madu Asli dan yang bukan asli. Pak To dengan semangat menjelaskan, bahwa, selain warna dan rasa madu, masih ada perbedaan lain. seperti saat korek api (korek kendil, jes) bila terkena madu,asih bisa di nyalakan.

Pak Nar yang duduk di samping saya menjelaskan juga, bahwa, madu asli itu permentasinya dari tawon atau alami. sehingga alkohol alam yang menyebabkan korek meski kena madu akan bisa dinyalakan.Pernyataan Pak Nar, ditutup dengan sebuah pendapat lain, ' Madu yang asli itu, semut tidak mau. Jadi meski botol itu terbuka, semut tidak akan merubung madu tawon asli."
Saya yang tidak paham tentang permaduan, semakin gak mudeng, mengenai penjelasan mereka. Meaki saya termasuk penyuka madu dan konsumen madu. Tapi bagiku beli dan yakin itu adalah madu asli.

Mak Pak To, menyilahkan saya untuk memberi pengalaman tentang madu dan keasliannya. Saya pun tak menyangka. 

"Madu asli dan bukan asli itu mudah cara membedakannya," saya memulai pemaparan. Saya lihat Pak To dan Pak Nar diam dan memperhatikan pernyataan saya, tentang rasa madu dan nikmatnya.

"Madu asli, yang asli lho... bila kamu bawa pulang tentu istrimu marah sekali. Bisa bisa ngamuk," lanjut saya.

'Kok Bisa?" mereka bertanya bersamaan.

"Karena istri, tak mau di madu," Jawabka di sambut tawa keduanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad Maguwan

Maguwan adalah sebuah Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sambit. Menurut Buku Sejarah Desa Desa di Ponorogo, dalam Tulisan tangan nama Desa Maguwan berasal dari kata Maguwo. Maguwo adalah salah satu dari yang cikal bakal Desa Maguwan. Konon saat wilayah tersebut masih hutan lebat, yang berani babad awal adalah 2 orang. Yakni Kyai Maguwo yang berasal dari Ngayogyakarto dan Kyai Wongso Sentiko dari Magelang. Kedua sahabat babad bersama di wilayah hutan tersebut, bersama dengan para sedulur yang nunggal keinginan untuk babad wilayah. Sebelum lokasi babadan bisa di tempati, keduanya kadang beristrihat di sebuah tempat tinggi atau bukit yang bernama Ngatas Angin. Saat itu, hutan yang di babadi mereka adalah hutan yang angker, penuh dihuni oleh mahkluk jin dan bekasakan. Sayang, sangat disayangkan ditengah babad hutan belum usai, Kyai Maguwo  jatuh sakit. Beberepa ramuan jamu telah diusahakan oleh para sedulur sedulurnya yang juga menjalani babad. Namun tak juga sembuh. Bah...