Langsung ke konten utama

Modal Menjadi Panata Cara

Banyak orang yang bertanya kepada saya, bagaimana, jika menjadi Pranata Cara, dalam sebuah acara pernikahan?
Saya menjawab, sangat baik dan tentu sangat mudah. Sebab resep awal menjadi MC Manten (Pranata Cara Mantenan) adalah, menguasai suasana.  Kalau sudah menguasai suasana. Dalam hal ini tentu di perlukan beberapa pemahaman sebagai langkah kerja menjadi Pranata Cara.

1. Paham akan upacara yang akan digelar.
Pahami dulu, upacara pernikahan pengantin. Memakai gagrak apa? Dengan memahami Gagraknya kita akan mengetahui jalannya upacara pernikahan pengantin. Kalau belum cari refrensi. 

2. Pahami situasi upacara Temanten, situasi di sini, siapa peraga, siapa tamunya dan berapa waktu lamanya dalam pesta dan bagaiman pestanya upacara tetsebut. Untuk penguasaan ini pranata cara, harus datang lebih awal, dan bertanya kepada tuan rumah.

Yang harus dicatat, pembawa acara adalah pengemban tugas membuat acara itu lancar bukan sebagai penghambat acara.

Bahasa Bagi Pranata Cara.

Seorang Pranata Cara dalam membawakan acara di pesta pernikahan, harus mampu memilih bahasa yang tepat untuk di gunakan. Sebab pemilihan  bahasa yang tepat akan mampu berkomunikasi dengan para hadirin.
Dalam pemilihan bahasa, pakailah bahasa yang komunikatif fan bisa dipahami oleh para hadirin. Bila pernikahan dengan adat Jawa, maka :

1. Bahasa Jawa Krama Inggil.
Dalam bahasa Jawa Krama inggil bagi saya adalah pilihan yang tepat. Sebab secara anggah ungguh basa, bahasa krama inggil, baik digunakan untuk mengahadapi orang sepuh dan sopan juga pantas bila hadirinnya lebih tua dari kita.
Selain itu Krama Inggil, bisa dipahami oleh orang2 Jawa.

2. Bahasa Indah
Hati hati dalam memakai bahasa Indah, bahasa indah adalah bahasa yang di bangun atas dasar keindahan dalam bertata bahasa. Bisa di sebut sastra, harapannya bisa membangun suasana dan nuansa dalam upacara panggih.
Untuk memperkaya kosa kata banyaklah belajar, Pepindan, panyadran dan Bausastra Jawa.

Intonasi Dalam Komunikasi

Pranata Acara selain menguasai hal di atas, dalam mengucapkan bahasa harus mengerti Intonasi. Dengan menguasai intonasi.
Pakai Intonasi datar dan sedikit penegasan pada tanda baca, koma, titik dan jeda. 
Selamat Mencoba.

Ditulis : Kang Jenggo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Babad Maguwan

Maguwan adalah sebuah Desa yang ada di wilayah Kecamatan Sambit. Menurut Buku Sejarah Desa Desa di Ponorogo, dalam Tulisan tangan nama Desa Maguwan berasal dari kata Maguwo. Maguwo adalah salah satu dari yang cikal bakal Desa Maguwan. Konon saat wilayah tersebut masih hutan lebat, yang berani babad awal adalah 2 orang. Yakni Kyai Maguwo yang berasal dari Ngayogyakarto dan Kyai Wongso Sentiko dari Magelang. Kedua sahabat babad bersama di wilayah hutan tersebut, bersama dengan para sedulur yang nunggal keinginan untuk babad wilayah. Sebelum lokasi babadan bisa di tempati, keduanya kadang beristrihat di sebuah tempat tinggi atau bukit yang bernama Ngatas Angin. Saat itu, hutan yang di babadi mereka adalah hutan yang angker, penuh dihuni oleh mahkluk jin dan bekasakan. Sayang, sangat disayangkan ditengah babad hutan belum usai, Kyai Maguwo  jatuh sakit. Beberepa ramuan jamu telah diusahakan oleh para sedulur sedulurnya yang juga menjalani babad. Namun tak juga sembuh. Bah...